“Jamu Warisan Nusantara, Harapan Masa Depan”

Oleh : Adharta
Ketua Umum
KRIS

Jamu di akui dunia
UNESCO

Central Patk
Rabu
23 Juli 2025

Malam baik

Sehabis nonton film Sore istri masa depan bersama teman Teman KRIS

Saya sempat ber dialog dengan teman teman tentang Jamu

Kebetulan saya meberima WA dan video dati prof Dr Daniel Tjen (MayJen TNI Purn)
Sebagai Ketua Umum Deaan Jamu Indonesia

Jujur saja saya kurang paham Jamu walau sejak kecil saya sakit sakitan dan di cekokin jamu
Baik dari dalam negeri
Maupun resep obat Cina
Mulai dari kacoa
Kelabang
Cecak dan segala macam binatang melata yang di buat ramuan obat dicampur obat
Jamu kuat dan lain lain
Karena sakit saya sudah putus asa cari obat penyembuhan maupun dokter
Ilmu kedoktetan boleh dibilang sudah putus asa menghadapi sakitnya saya

Tapi Tuhan masih sayang sama saya dan bisa hidup sampai hati ini
Puji Tuhan
Saya ingin menjelaskan sedikit tentang jamu mungkin nanti Prof Dr Daniel Tjen bisa tambahkan tentang pandangan saya

Indonesia
adalah negeri yang kaya raya bukan hanya akan alam dan budaya, tetapi juga akan kearifan lokal yang telah diwariskan turun-temurun. Salah satu warisan paling berharga itu adalah jamu. Kata ini mungkin sederhana, namun menyimpan kekuatan besar: pengetahuan tradisional tentang kesehatan, kebugaran, dan penyembuhan yang telah hidup di tengah masyarakat sejak zaman nenek moyang.

Apa Itu Jamu?

Jamu adalah ramuan tradisional yang disusun dari bahan-bahan alami, seperti akar, daun, kulit kayu, bunga, dan rempah-rempah. Bahan-bahan tersebut diolah dengan berbagai cara: ditumbuk, direbus, diseduh, atau dikeringkan.

Beberapa jenis jamu yang populer dan dikenal luas di masyarakat antara lain:

Beras Kencur untuk menyegarkan tubuh dan menambah stamina

Kunyit Asam untuk kesehatan wanita dan detoksifikasi

Temulawak untuk meningkatkan fungsi hati dan nafsu makan

Sambiloto
untuk membantu daya tahan tubuh dan mengatasi infeksi

Sinom, Cabe Puyang, Pahitan, dan lain-lain

Jamu bukan hanya minuman; ia adalah falsafah hidup: bahwa manusia dan alam bisa hidup selaras. Bahwa tubuh tidak hanya disembuhkan, tapi juga dijaga, dipelihara, dan dirawat dengan cinta.

Jamu dan Kesehatan
Adharta memberikan sedikit pandangan ke beberapa teman malam ini tentang jamu

Harmoni Tradisi dan Sains

Dalam dunia medis modern, pendekatan pengobatan konvensional sering kali bersifat simptomatik – menghilangkan gejala. Namun jamu mengajarkan kita pendekatan holistik, menyentuh akar masalah, memperkuat sistem imun, dan menjaga keseimbangan tubuh secara menyeluruh.

Hari ini, saya ketahui semakin banyak kalangan kedokteran dan ilmiah yang membuka diri pada integrasi jamu dalam sistem kesehatan nasional. Penelitian demi penelitian dilakukan untuk memastikan efektivitas dan keamanan jamu. Beberapa rumah sakit mulai menerapkan fitofarmaka—obat berbasis tanaman yang telah melalui uji klinis.

Perkembangan Jamu di Indonesia

Dari Dapur ke Laboratorium

Perjalanan jamu tidak selalu mulus.

Jamu pernah hanya dianggap milik kaum “ndeso”,

sesuatu yang ketinggalan zaman.

Tapi hari ini, dunia mulai menoleh ke belakang, mencari solusi alami di tengah kompleksitas pengobatan modern.

Indonesia kini memiliki Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang mengatur legalitas produk jamu. Pemerintah mendorong tumbuhnya industri jamu dengan skala usaha mikro hingga multinasional. Bahkan di tengah pandemi, produk-produk herbal Indonesia menunjukkan potensi besar dalam menjaga imunitas masyarakat.

Kita juga patut bangga karena Indonesia telah memiliki DEWAN JAMU

(Dewan Akademik Jamu)—lembaga yang menghubungkan keilmuan, industri, dan masyarakat.

Sahabat saya Tikoh Nasional yang fenimenal

Prof. Dr. Daniel Tjen
(Mayjen TNI Purn)

Di tengah arus perubahan dan kemajuan, berdirilah sosok pemimpin visioner
Prof. Dr. Daniel Tjen (Mayjen TNI Purn)—Ketua DEWAN JAMU.

Beliau adalah tokoh yang menjembatani tradisi dengan teknologi, serta menggagas sinergi antara jamu, akademisi, dan kebijakan negara.

Dengan pengalaman di dunia militer, akademik, dan kesehatan, Prof. dr Daniel Tjen membawa jamu ke arah yang lebih terstruktur dan strategis. Beliau menyuarakan pentingnya standardisasi, penelitian ilmiah, serta diplomasi jamu di level internasional.

Di tangan beliau, jamu bukan sekadar warisan, melainkan alat diplomasi kesehatan bangsa.

> “Jamu adalah senjata lunak Indonesia untuk memperkuat kemandirian kesehatan nasional.” – Prof. Dr. Daniel Tjen

Masa Depan Jamu

Dari Tradisi Menjadi Inovasi

Jamu memiliki masa depan yang cerah. Dunia kini mencari pengobatan yang lebih alami, berkelanjutan, dan minim efek samping. Indonesia dengan biodiversitas tanaman obatnya adalah harta karun dunia.

Bayangkan suatu hari, Indonesia menjadi pusat riset dan inovasi herbal dunia. Bayangkan generasi muda kembali mencintai jamu, bukan sekadar karena warisan, tetapi karena logika, ilmu, dan keampuhan.

Jamu dan Ekonomi: Dari Warung ke Dunia

Jamu bukan hanya soal kesehatan
Jamu juga motor ekonomi rakyat. Jutaan petani rempah, pengrajin jamu, produsen, dan penjual bergantung pada rantai nilai ini. Dengan penguatan sektor jamu, kita membuka lapangan kerja, mengembangkan UMKM, dan meningkatkan ekspor herbal Indonesia.

Di tengah transformasi ekonomi hijau dan digital, jamu bisa menjadi komoditas unggulan. Dengan sentuhan inovasi dan branding yang tepat, jamu dapat merambah pasar global sebagai produk gaya hidup sehat.

Jamu dan Ilmu Kedokteran: Bukan Lawan, Tapi Kawan

Ilmu kedokteran modern tidak perlu bersikap defensif terhadap jamu. Justru sebaliknya, kolaborasi antar keduanya bisa membuka babak baru: integrative medicine. Banyak rumah sakit di dunia kini mengembangkan pendekatan kombinatif
memadukan pengobatan modern dengan herbal terstandar.

Maka, jamu bukan lagi sekadar bagian dari masa lalu, tapi juga solusi masa depan
yang sehat, berakar pada budaya, dan didukung oleh sains.

> “Kebahagiaan dan kesehatan bukan sekadar janji masa depan, melainkan warisan masa lalu yang harus kita rawat hari ini.”

Mari kita jaga jamu, bukan hanya sebagai obat, tapi sebagai identitas bangsa, kebanggaan budaya, dan sumbangsih Indonesia untuk dunia.

Salam sehat alami,

Adharta
Ketua Umum KRIS

Www.kris.or.id

Www.adharta.com