DI BALIK SIRENE

Kisah Isnawa Adji
Kepala BPBD DKI Jakarta

Oleh: Adharta
Ketua Umum
KRIS

Senja di Batas Kota Jakarta

Rabu, 11 Juni 2025

Tak semua pemimpin memilih jalur gemilang.
Beberapa justru menempuh jalan sepi jalan kemanusiaan.
Jalan yang tak selalu dipuji, tapi selalu dibutuhkan.

Salah satu di antaranya adalah Isnawa Adji.

Sahabat saya ini penuh dedikaai
Bantuan kerja sama dengan KRIS luar biasa

Sosok yang Tenang di Tengah Badai

Lahir di Yogyakarta, 10 November 1969, Isnawa Adji adalah birokrat senior yang telah melintasi banyak medan pengabdian.
Mulai dari Camat, Wali Kota Jakarta Selatan, hingga menjadi Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.

Tapi babak paling menantang dimulai ketika ia dilantik sebagai Kepala BPBD Provinsi DKI Jakarta pada 20 Januari 2022.

Jakarta dan Wajah Krisis

Jakarta bukan kota biasa.
Ia adalah ibu kota yang bertumpu pada mimpi dan kenyataan,
yang rapuh oleh banjir, rawan gempa, dan tak pernah lepas dari potensi bencana.

Sebagai nahkoda BPBD, Isnawa Adji berada di garis paling depan.
Ia memimpin satuan yang tak pernah tidur.
Mulai dari kesiapsiagaan musim hujan, hingga penanganan bencana non-alam seperti pandemi dan kebakaran gedung tinggi.

“Kami Hadir Sebelum Semua Terlambat”

Di bawah kepemimpinannya, BPBD DKI Jakarta semakin gesit:

Memperkuat sistem peringatan dini

Menyebarluaskan edukasi kebencanaan di sekolah dan kampung

Meningkatkan kapasitas relawan dan pelatihan evakuasi mandiri

Menjalin kolaborasi lintas instansi untuk respon cepat

Namun, menurut Isnawa Adji, semua itu bukan soal teknologi atau strategi.

> “Intinya satu: hadir sebelum semua terlambat,”

katanya suatu sore saat briefing di ruang koordinasi,
dikelilingi layar pantauan banjir dan peta risiko gempa.

Bukan di Balik Meja

Bagi Isnawa Adji, menjadi Kepala BPBD bukan berarti duduk di balik meja.
Ia hadir di lapangan. Berdiri di tengah warga yang cemas.
Mendengarkan langsung kebutuhan para korban.
Mencari solusi cepat. Membuat keputusan tegas.

> “Pemimpin bencana tak boleh lambat.

Karena satu menit terlambat bisa berarti satu nyawa hilang.”

Bersama Mereka yang Tak Terlihat

Ia sering berkata:
“BPBD itu lembaga yang bekerja saat semua orang istirahat.”

Bersama timnya yang terdiri dari para petugas lapangan, operator posko, hingga relawan ia membangun sistem pertahanan kota dari hal yang paling manusiawi: kepekaan.

Sahabat KRIS pasti kenal Isnawa Adji

Kata beliau
Adharta means Worship dalam bahasa Irlandia

100 buat Pal Isnawa Adji
Saya angkat topi sama teman satu ini

Kantor BPBD DKI Jakarta mungkin tak mencolok.
Penuh peta, layar CCTV banjir, dan secangkir kopi dingin yang tak sempat diminum.
Tapi di balik semua itu ada dedikasi.

Dan di balik sirene yang meraung,
terdapat sosok seperti
Isnawa Adjibyang diam-diam menjaga Jakarta tetap berdiri.

BPBD bukan sekadar institusi.
Ia adalah perpanjangan tangan kemanusiaan.
Dan Isnawa Adji adalah wajah tenangnya.

Terberkatihah bapak Isnawa Adji

Semua anggota KRIS sepakat angkat 2 jempol

Adharta

Www.kris.or.id
Www.adharta.com