CONCLAVE
Oleh : Adharta
Ketua Umum
KRIS
Jakarta
Studio XXI
Taman Anggrek
7 Maret 2025
Malam ini saya menonton film Conclave bersama Bapak Lendy dan Bapak Dwi Helly
Gedung film cukup penuh karena saya tarik film ini
Jangan lupa bawa kartu Kredit Bank Panin dan Bank BCA
(Diskon 50 ℅) atau Bank Mega bisa pakai poin
Kisah Conclave bagi Umat Katolik mungkin sangat menarik
Saya ajak Teman teman Pastor dan Suster
Rata rata semua sudah nonton
Sutradara
Robert Harris piawai sekali ber gerak
Dan film nya walau banyak bicara non action tapi 2 jam tidak terasa
Waktu masuk gedung Film membaca judulnya
Film ini mengingatkan saya 2 film yang pernah saya tonton
Yaitu film
The two Popes (2019) kisah tentang Paus Benediktus XVI ( diperankan Anthony Hopkins)
dan Kardinal Jorge Bergoglio ( sekarang Paus Fransiskus)
Ternyata film Conclave lebih menarik
2011
Ada film dengan judul
Habemus Papam
Filmnya bagus ada lucunya juga
Film Conclave memberikan wacana tersendiri paling tidak kita menikmati ruangan Conclave
Kamar paus yang sangat sederhana
Tidak terbayang bahwa kamar saya jauh lebih bagus dari kamar seorang paus
Sangat sangat sederhana dan boleh di bilang ini suatu simbol kesederhanaan luar biasa
Pantas waktu kunjungan Bapa Suci Paus Fransiskus ke Jakarta minta naik Kijang
Kisah cukup berbelit belit bagaimana para Kardinal ingin menjadi Paus ambisius dengan segala cara menjatuhkan kandidat yang populer
Bahwa para Kardinal juga tidak terlepas dari lembah hitam
Ada yang sampai sudah punya anak atau skandal lainnya dimasa lalu
Sepeninggal Paus XXX
Maka seorang Dekanat memimpin Convlav
Kardinal
Thomas Lawrence
Juga kandidat Paus tapi beliau berusaha supaya terhindar dari pemilihan paus
Dalam Misa pembukaan Kardinal Lawrence berdoa
Agar terhindar dari Dosa terbesar
Apa itu saya baru tau
Kalau Dosa Terbesar itu adalah Kepastian
Karena kalau segala sesuatu kalau pasti maka tidak perlu ada Iman dan Pengharapan
Doa juga agar paus terpilih dari Orang berdosa agar bisa berubah menjadi baik
(doanya terkabul nee)
Wah ceritanya menarik silahkan nonton sendiri
Kalau di ceritakan nanti tidak seru lagi
Saya terpanggil menulis ini karena memasuki masa prapaskah
Ada baiknya kita bisa berdoa agar kita bisa menguasai diri
Banyak tulisan bahwa kita harus puasa bukan saja dari makanan tetapi dari hal hal negatif lainnya
Tetapi saya bisa menambahkan bahwa alangkah indahnya kita bisa berpuasa dalam hal melihat kesalahan Orang lain
Baik sekarang maupun masa lalu
Berpuasa melihat kesalahan orang membuka diri melihat kesalahan sendiri dan disini akan terjadi suatu transformasi bahwa hidup itu begitu indah
Jadi jika melihat kesalahan orang lain maka mata hati kita justru jadi buta bahkan puasa apapun jadi tidak ada gunanya
Selamat menonton
Bukan promosi ya
Tapi memang filmnya bagus
Dalam posisi nonton saya berkomentar jangan jangan semua Kardinal dalam film
Sister suster
Frater dan bruder semua beneran
Agar
Pembuatan film jadi murah
Saya mencoba melihat jangan jangan ada Kardinal dari Indonesia
Tapi sayang tidak nampak
Kita semua tertawa semua
Dalam perjalanan pulangin kita masih berdiskusi
Kata Bapak Dwi Helly
Semua Kardinal pasti dari bapa Uskup
Saya bilang tidak
Orang awampun bisa jadi Kardinal
Tanpa melalui pastor atau Uskup
Ternyata Bapak Dwi Helly mantan Frater sekolah Seminari Pastikan bahwa Kardinal pasti Pastor dan seorang Uskup
Ternyata dalam sejarah Kepausan Vatikan memiliki Kardinal bukan Uskup dan bukan Pastor
Bahkan sempat menduduki jabatan penting dalam tahta suci
(1856)
Mungkin bisa tanya Pastor atau Bapa Uskup bercerita
Penasaran kan
Hayo
Tambah asyik nontonnya
Terima kasih sudah mendampingi saya nonton
Salam dalam Doa
Adhatta
Www.kris.or.id