menuju VICO Night 2025, sebuah malam penuh persahabatan, harapan, dan karya kasih.
Pada Rabu, 26 November 2025, kita berkumpul di Angke Heritage PIK2 untuk sebuah tujuan mulia: mendukung pembangunan Gereja Santo Vincentius a Paulo.
Oleh : Adharta Penasihat PPG Ketua Umum
KRIS
Kota Intan
Jumat
21 Nopember 2025
Sahabatku
Saya
Mengundang Anda semua untuk hadir dalam perjalanan iman yang indah ini.
Kisah Cintaku
Selama proses penggalangan dana yang hanya berlangsung 20 hari, saya ingin cerita bahwa saya mengalami hal yang luar biasa.
Bayangkan, hampir 30 sahabat baru hadir dalam hidup saya
bukan karena saya mencarinya, tetapi karena para sahabat memperkenalkan sahabat mereka yang lain.
Ada yang Katolik, ada pula yang non-Katolik, semua datang dengan satu niat
ingin membantu membangun Gereja.
Sanyo Vincentius a Paulo
Benarlah pepatah itu:
“A friend of my friend is my friend.”
Dan saya merasakannya setiap hari penuh suka cita dan penuh kebahagiaan
Suatu sore, saya menikmati makan malam nasi uduk
Kota Intan di Jalan Samanhudi tempat yang tidak pernah sepi.
Tiba-tiba telepon saya berdering tanpa henti.
Biasanya orang lebih sering menghubungi lewat WA, tapi malam itu berbeda.
Telepon datang dari Singapura, Australia, bahkan Eropa.
Saya tersenyum sendiri: betapa besar sukacita ketika nama saya diperkenalkan dari satu sahabat ke sahabat lainnya.
Namun ada juga kabar yang membuat hati terenyuh. Seorang sahabat di Eropa menelpon dengan suara bergetar, mengabarkan bahwa ia harus menjalani cuci darah karena gagal ginjal.
Ia mengalami ketakutan luar biasa dan bahkan panic disorder.
Kami berbicara cukup lama, dan saya mencoba menenangkannya.
Saya berkata,
“Kalau kita ingin berbahagia di Surga, ada satu syarat.”
Ia bertanya, “Apa itu?”
Saya jawab, “Kita harus bahagia dulu di dunia.”
Kami tertawa bersama karena ia tahu bahwa sebulan lalu saya pernah berkata, “Kalau mau bahagia, sering-seringlah memberi kolekte Terutama sumbanglah untuk membangun Rumah Tuhan.”
Sebelum menutup telepon, ia berkata,
“Adharta, jangan lupa bahagia, ya.”
Dan kata-kata itu menempel di hati saya.
Begitu pula dengan sekretaris saya, Rizka, yang mengingatkan bahwa memori handphone saya dan email sudah penuh.
Ia berkata, “Nanti Bapak tidak bahagia lho kalau semua foto dihapus.”
Saya tersenyum.
Memang benar tertawa adalah salah satu sumber kebahagiaan.
Malam ini, izinkan saya berbagi sebuah joke lelucon kecil bisa buat anda tertawa lebar
Ada seorang gadis cantik yang patah hati. Ia ingin menangis sepuasnya tapi malu.
Maka ia pilih pergi ke rumah duka dan menangis di depan sebuah peti mati sepuas puasnya bahkan mau menghabiskan air matanya
Tiba tiba Dua ibu datang menghampirinya dan berkata,
“Adik ketiga, jangan sedih.
Bagianmu juga sudah sudah kami siapkan dan kami memang menantikan kedatangan mu memang bapak sudah bilang ada yang ketiga jadi jangan khawatir bagian mu telah disiapkan: sepuluh miliar rupiah dan rumah di Pondok Indah.”
Si gadis berhenti menangis… dan langsung pingsan.
Memang benar: Jika kita tertawa, dunia ikut tertawa
Tetapi jika kita menangis, dunia bisa saja menertawakan kita.
H-4
menuju VICO Night.
Undangan masih 50%.
Mari kita viralkan.
Mari kita ajak teman teman untuk beli undangan sebanyak mungkin.
Mari kita buat panitia, Romo, para sahabat, dan bahkan Bapa Uskup ikut tertawa bahagia.
Viva Paroki Vincentius a Paulo
Bravo Panitia ViCO Night
Smile with me
Adharta
Www.kris.or.id
Www.adharta.com
