Konser Rawinala Cahaya hati
MARS KRIS
cerita adharta
untuk Cinta” Kisah Hadi Wiryawan, Ayah yang Ditinggalkan
Oleh: Tim Human Interest KRIS
Vincent S Johan
Awal Nopember 2025
Pagi itu Bandung masih berselimut kabut. Embun menetes di pagar besi rumah besar di Dago Atas, rumah peninggalan almarhumah Bu Salamah — istri yang selama 35 tahun menemani setiap jengkal hidup Hadi Wiryawan. Rumah itu kini hanya dihuni oleh satu orang: pria berusia 68 tahun, pensiunan insinyur sipil yang pernah menghabiskan hidupnya membangun jembatan dan jalan tol di seluruh Jawa Barat.
“Rumah ini terlalu besar untuk satu orang,” katanya pelan suatu pagi, sambil menyapu teras. “Tapi saya tidak pernah ingin menjualnya. Setiap sudutnya masih menyimpan suara tawa lama, aroma masakan, dan kenangan yang tidak bisa dibeli dengan uang.”
Sudah dua tahun Salamah berpulang, akibat komplikasi diabetes dan jantung. Sejak kepergiannya, Hadi menjalani hari-hari dengan rutinitas sederhana — salat, membaca Al-Qur’an, ngobrol dengan tetangga, lalu mengirim uang jajan untuk cucu-cucunya lewat transfer bank. Hidupnya tenang, meski kesepian menyelinap di setiap malam yang sunyi.
Tapi tahun ini, Hadi ingin sesuatu yang berbeda.
“Bagaimana kalau kita liburan bareng ke Bali?” ujarnya suatu siang saat makan bersama di rumah anak sulungnya, Bayu. “Sudah lama kita tidak jalan-jalan bersama. Kakek pengen ngajak kalian dan Ilham lihat pantai.”
Anak-anak langsung bersorak. Alya, cucu perempuannya yang baru tujuh tahun, bahkan melompat kegirangan. “Kita ke Bali! Kita ke Bali!” katanya sambil berputar-putar.
Bayu, yang bekerja di perusahaan konsultan, tersenyum hangat. “Boleh, Pak. Biar saya yang urus semuanya. Nanti bapak tinggal transfer aja ke rekening baru, ya. Totalnya sekitar tiga ratus dua puluh tujuh juta, sudah termasuk tiket pesawat, hotel, dan sewa mobil di sana. Lebih gampang kalau satu rekening biar nggak ribet konfirmasi.”
Tanpa ragu, Hadi mentransfer uang itu keesokan harinya. Sebagian besar berasal dari tabungan pensiun — hasil kerja keras seumur hidupnya. “Untuk keluarga,” pikirnya. “Untuk cucu-cucu yang saya cintai.”
Tidak ada yang terasa aneh waktu itu. Tidak ada tanda curiga sedikit pun. Kepercayaan seorang ayah terhadap anaknya begitu utuh, seperti fondasi jembatan yang pernah ia bangun dulu — kokoh dan tak tergoyahkan.
Hari Keberangkatan
Pagi itu Hadi bangun sebelum Subuh. Ia memakai kemeja putih terbaiknya, menyemprotkan sedikit parfum lama milik Salamah, dan memeriksa koper kecil yang sudah ia siapkan seminggu penuh. Di dalamnya ada sandal pantai baru, baju renang untuk cucu, serta uang tunai dua juta rupiah untuk membeli oleh-oleh khas Bali.
Setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, suasana begitu ramai. Orang-orang berlalu-lalang, koper berderet di troli, anak-anak berlarian. Hadi berjalan pelan di belakang keluarga Bayu, sambil sesekali memastikan cucu-cucunya tidak terpisah.
Namun ketika mereka mendekati konter maskapai, raut Bayu berubah. Ia tampak gelisah, beberapa kali membuka ponselnya, lalu berbisik kepada istrinya, Laras. Ekspresi mereka tegang. Hadi tak mengerti.
Petugas konter kemudian meminta identitas dan kode pemesanan. Bayu menyerahkan ponselnya. Petugas mengetik di komputer, lalu mengangkat kepala dengan tatapan ragu.
“Maaf, Pak. Tidak ada pemesanan atas nama ini.”
Bayu langsung menarik tangan ayahnya. “Sudah, Pak. Jangan marah dulu, ya. Mungkin sistemnya error. Kita nyusul besok aja, Bapak. Sekarang kita udah telat, nanti pesawat ketinggalan.”
Tanpa sempat berpikir, Hadi melihat anaknya melangkah cepat ke arah pintu keberangkatan. Laras menarik Alya dan Ilham, diikuti mertua mereka. Tak ada yang menoleh ke belakang.
Bayu sempat melambaikan tangan dari jauh — bukan lambaian perpisahan yang hangat, tapi lebih seperti isyarat agar ayahnya tidak menyusul.
Hadi berdiri sendirian di tengah keramaian bandara, dengan koper kecil di kakinya. Orang-orang lalu lalang, pengumuman keberangkatan bersahutan, namun dunia di sekelilingnya mendadak hening. Ia hanya mendengar degup jantungnya sendiri — cepat, bingung, dan sakit.
Ia duduk di kursi tunggu. Tangan tuanya bergetar saat membuka aplikasi mobile banking. Di sana tercatat: transfer 327.000.000 rupiah ke rekening atas nama Bayu Wiryawan. Status: berhasil. Tidak ada tanda tiket, tidak ada konfirmasi, tidak ada balasan pesan.
Uang itu hilang. Bersama sebagian hatinya.
Kehilangan yang Tak Terbayar
Ketika kembali ke rumah sore itu, lampu ruang tengah masih menyala. Di meja makan masih ada termos teh dan dua cangkir yang belum dicuci. Seakan menunggu seseorang yang tidak akan pernah datang.
Hadi menatap dinding penuh bingkai foto keluarga — foto pernikahan, foto Bayu kecil saat wisuda TK, foto lebaran tahun lalu. Semuanya tersenyum. Semuanya terlihat bahagia. Tapi senyum-senyum itu kini terasa asing.
Ia menyalakan lilin kecil di depan foto Salamah.
“Mah,” bisiknya pelan, “aku nggak ngerti kenapa bisa begini.”
Tidak ada jawaban, hanya bayangan api lilin yang menari pelan di kaca bingkai.
Malam itu ia tidak bisa tidur. Setelah salat Subuh, ia membuka laci kerjanya dan menemukan sebuah map bertuliskan Liburan Bali Agustus. Di dalamnya ada brosur hotel, catatan rencana perjalanan, dan bukti transfer uang. Semua lengkap — kecuali tiket.
Ia mulai berpikir jernih. Kalau tiket tidak pernah ada, berarti sejak awal tidak pernah direncanakan.
Dan benar saja. Ketika membuka arsip lama, ia menemukan dokumen lain: surat kuasa yang dulu ia tanda tangani untuk “perpanjangan BPKB mobil”. Setelah dibaca ulang, ternyata itu surat kuasa penjualan motor kesayangannya, Yamaha RX-King, yang telah ia simpan 20 tahun. Motor itu dijual tanpa sepengetahuannya, dan uangnya tidak pernah ia terima.
Ia duduk lemas. Di meja ada buku tabungan lama. Ia mulai mencatat setiap bantuan yang pernah ia berikan kepada Bayu:
Rp98 juta untuk uang muka rumah di Cibiru lima tahun lalu.
Rp24 juta untuk biaya sekolah cucu.
Rp8 juta untuk renovasi dapur.
Dan sekarang, Rp327 juta — untuk liburan yang tak pernah ada.
Tangan Hadi gemetar menulis. Air matanya menetes di atas angka-angka itu.
Lebih dari Sekadar Uang
Kisah Hadi Wiryawan mungkin terdengar seperti tragedi pribadi. Namun di baliknya tersembunyi persoalan sosial yang lebih besar: lansia yang kehilangan kemandirian dan perlindungan, bahkan dari orang yang mereka cintai.
Menurut data Kementerian Sosial, dalam lima tahun terakhir kasus penipuan atau penyalahgunaan kepercayaan terhadap orang tua meningkat hampir 40 persen — sebagian besar dilakukan oleh anggota keluarga sendiri. Uang pensiun, aset rumah, kendaraan, hingga harta warisan menjadi sumber konflik tersembunyi yang jarang dilaporkan, karena korban memilih diam demi menjaga nama baik keluarga.
“Yang hilang bukan cuma uang,” kata Hadi pelan ketika kami menemuinya kembali sebulan kemudian. “Yang hilang itu rasa percaya. Dulu saya pikir kasih sayang itu cukup. Ternyata, tidak semua cinta bisa dibalas dengan tulus.”
Tetapi meski sakit, ia tidak dendam.
“Saya masih mendoakan mereka setiap malam,” ujarnya. “Mungkin mereka sedang kesulitan. Mungkin mereka butuh uang lebih dari saya. Saya cuma berharap suatu hari nanti, mereka sadar bahwa seorang ayah tidak butuh balasan. Ia hanya ingin tidak dilupakan.”
Cinta yang Tak Pernah Pudar
Kini Hadi menjalani hari-harinya lebih sederhana. Ia menanam bunga di taman belakang, menyeduh teh setiap pagi, dan membantu remaja di mushala sekitar rumah belajar matematika. “Biar ada teman ngobrol,” katanya sambil tersenyum tipis.
Setiap kali matahari terbenam, ia duduk di teras, memandangi langit Bandung yang mulai jingga. Kadang ia berbicara sendiri, seolah istrinya masih di samping.
“Mah, kalau kamu lihat dari sana, tolong jagain anak-anak kita, ya.”
Ada kesepian yang tak bisa dihapus. Tapi juga ada ketulusan yang tak bisa dimatikan.
Mungkin begitulah cinta orang tua: ia memberi tanpa syarat, bahkan ketika dikhianati.
“Uang bisa dicari,” kata Hadi suatu kali, menatap jauh. “Tapi waktu bersama keluarga, itu yang paling mahal. Saya baru sadar setelah semuanya terlambat.”
Penutup: Renungan untuk Kita Semua
Kisah Hadi Wiryawan bukan hanya kisah satu orang. Ia adalah potret ribuan orang tua di Indonesia yang hidup dalam kesunyian, menahan kecewa, dan tetap memaafkan — demi cinta yang tak sempat terucap.
Kita hidup di zaman di mana anak-anak sibuk mengejar karier, dan orang tua sering dianggap selesai ketika pensiun. Padahal, mereka tidak butuh banyak — hanya perhatian kecil, sapaan, dan kejujuran.
Sebab bagi mereka, cinta adalah kehadiran, bukan uang.
Suatu sore, Hadi menulis di buku catatannya:
“Saya tidak menyesal mencintai anak saya.
Saya hanya menyesal karena tidak sempat mengajarinya arti cinta yang sebenarnya.”
Api lilin di depan foto Salamah sudah padam. Tapi di mata Hadi, cahaya kecil itu masih menyala — bukan karena harapan yang besar, tapi karena kasih yang tak pernah mati.
Dan mungkin, di situlah makna sejati dari menjadi orang tua.
Apakah Anda ingin saya tambahkan bagian epilog singkat di akhir, berisi pesan sosial dari KRIS tentang pentingnya perlindungan dan penghormatan kepada lansia — agar bisa digunakan sebagai artikel resmi KRIS untuk publikasi?
Puji Tuhan
Adharta
TIM ALERT KRIS
Ditulis oleh :
Sahal Muhammad AR
Penyuluh Agama Islam
Aceh Tamiang
Tim Aler KRIS
Mohon di teruskan
BERTAHAN DALAM GELAP, BERHARAP PADA TUHAN
Kisah Nyata Banjir Aceh Tamiang,
26 November 2025
Saat Sulit
Rabu dini hari, 26 November 2025, sekitar pukul 03.00 WIB, angin badai memecah kesunyian Aceh Tamiang. Angin menghantam rumah-rumah dan pepohonan, listrik padam, dan beberapa ruas jalan di Tualang Cut serta lintas Sumatera tertutup reruntuhan pohon tumbang.
Tak lama kemudian hujan turun bukan sekadar deras, tetapi seperti langit membuka pintu airnya. Hujan itu telah berlangsung sejak Selasa dan tak kunjung berhenti hingga siang hari Rabu.
Beberapa wilayah mulai kebanjiran: Seruway, Sekerak, dan Bukit Rata.
Warga panik, banyak yang mengungsi ke rumah kerabat, berharap air berhenti naik.
Namun menjelang malam, justru musibah semakin dekat.
Sekitar pukul 21.00, air mulai memasuki Kampung Dalam tempat kami tinggal.
Warga terkejut, karena sepanjang ingatan mereka, wilayah ini tidak pernah terendam, bahkan pada bencana banjir besar sekalipun.
Ketika air baru sebatas betis, kami melihat sesuatu yang ganjil
arusnya deras bukan genangan, tetapi air yang datang dari sungai di gunung. Tanda bahwa ini bukan banjir biasa, tapi banjir bandang.
Tak sampai satu jam kemudian, tepat pukul 21.47, air menerobos masuk ke dalam rumah.
Kami segera naik ke lantai dua bersama keluarga paman. Kami tidak membawa banyak barang sekadar pakaian, obat, dan sedikit makanan. Kami mengira air akan berhenti di lutut atau mungkin di pinggang.
Tapi takdir berkehendak lain.
Listrik padam total.
Dalam gelap gulita, air terus naik hingga 1,5 meter pada Kamis pagi,
27 November 2025
Kami turun dengan hati-hati untuk menyelamatkan apa pun yang bisa: sedikit makanan, kompor, gas kecil sesuatu untuk bertahan hidup.
Sinyal ponsel timbul tenggelam lalu hilang sepenuhnya. Kami terputus dari dunia.
Arus air semakin liar
Di depan rumah, kami melihat beberapa narapidana yang dilepas dari Lapas berjalan pelan dalam air setinggi leher. Mereka hanya mencari tempat berteduh. Banyak rumah menolak karena stigma padahal mereka juga manusia, hamba Allah yang sedang diuji.
Namun masih ada hati baik
beberapa toko yang memiliki lantai dua menerima mereka.
Sekitar pukul 10.00 pagi, kami menyaksikan rumah-rumah dihantam arus seperti mainan kertas.
Alfamart di depan rumah kami roboh dinding belakangnya jebol dan seluruh isi tokonya hanyut terbawa air.
Makanan itu tersangkut di pagar dan atap rumah warga seakan Allah mengirimkan rezeki dari arah yang tak disangka.
Remaja-remaja nekat berenang di atas arus besar demi mengumpulkan makanan dan membagikannya kepada warga lain yang kelaparan.
Tidak ada batas siapa kaya, siapa miskin, siapa berstatus apa semua sama: bertahan hidup.
Menjelang Asar, air mencapai sekitar tiga meter.
Tidak ada satu pun yang berani turun. Kami hanya bisa menatap gelap air itu, berharap malaikat datang membawa pertolongan.
Kami coba menghubungi SAR dan BPBD tetapi jawaban yang kami terima hanya
“Evakuasi mandiri. Bertahan di lantai dua.”
Tidak ada perahu.
Tidak ada helikopter.
Tidak ada sirene penyelamatan. Hanya suara arus yang semakin menakutkan seperti gelombang badai lautan.
Lalu tragedi terjadi.
Seorang anak kecil dan satu orang dewasa hanyut.
Teriakan “Tolong! Toloooong!” menggema di antara hujan dan air.Kami hanya bisa menangis. Tak ada yang bisa berenang, tak ada yang bisa mengejar.
Saat itu atau mungkin sejak awal hanya Allah tempat kami berharap.
ADZAN DI TENGAH MURKA AIR
Malam tiba.
Air hampir mencapai lantai dua hanya tersisa beberapa anak tangga. Dalam ketakutan dan gelap, saya mengumandangkan adzan sekeras yang saya mampu, berharap suara itu menembus badai, menembus hati manusia, dan mengetuk pintu langit.
Kami berdoa, menangis, memohon ampun.
“Ya Allah… kami banyak berdosa.
Tapi di antara kami ada anak kecil yang belum pernah menantang-Mu.
Selamatkan kami karena mereka.”
Saya teringat ini malam Jumat malam dikabulkannya doa.
Saya shalat dua rakaat, mungkin dengan pikiran:
Jika ini sujud terakhirku, biarlah aku kembali kepada-Mu dalam keadaan berserah.
Di atap rumah, manusia-manusia kecil dan besar berteriak meminta pertolongan. Tidak ada yang tidur malam itu. Kami semua berjaga di antara takut, harap, dan doa.
SUBUH YANG MENGAJARKAN MAKNA SYUKUR
Ketika fajar menyentuh langit, kami menyadari sesuatu
air berhenti naik.
Kami menangis bukan karena selamat, tetapi karena Allah masih memberi kesempatan hidup.
Namun ujian belum selesai.
Air masih lima meter tinggi.
Makanan habis. Air minum tidak ada.
Bayi menangis bukan karena takut tapi karena haus.
Sebagian warga merebus air banjir agar bisa diminum. Kami menampung air hujan di atas terpal lalu memasaknya agar aman.
Di tengah semua itu, datang kejutan: para narapidana yang sebelumnya ditolak justru menjadi pahlawan. Mereka berenang dan mengumpulkan makanan, lalu membagikannya kepada warga.
Di saat dunia menilai mereka hina, Allah menunjukkan siapa yang memiliki kemuliaan hati.
AIR SURUT, TAPI AIR MATA BELUM
Air baru benar-benar surut perlahan mulai Jumat hingga Ahad pagi, 30 November 2025. Begitu air menyisakan tanah, orang-orang turun — mencari makanan, pakaian, gas, apa saja yang tersisa dari rumah yang porak poranda.
Kami saling bertemu, saling bertanya:
“Kamu selamat?”
“Keluargamu bagaimana?”
Banyak dari kami menangis bukan karena kehilangan rumah atau harta, tetapi karena masih diberikan nyawa untuk bersujud kepada Allah.
Dari Ahad hingga Rabu, kami bertahan. Membersihkan lumpur setinggi lutut, memakai pakaian bau tanah, berjalan tanpa alas, hanya demi melanjutkan hidup.
Akhirnya, 3 Desember 2025, saya meninggalkan Tamiang menuju Langsa.
Saat sinyal kembali, ponsel saya langsung penuh pesan:
“Di mana kamu?”
“Masih hidup?”
“Kami mencarimu.”
PESAN UNTUK KITA SEMUA
Musibah ini mengajarkan kami:
Harta bisa hilang dalam semalam.
Rumah yang megah bisa menjadi kuburan.
Kendaraan mewah tak berarti di tengah air setinggi dada.
Yang tersisa hanyalah:
iman, keluarga, dan detak jantung yang masih Allah izinkan.
Maka janganlah kita menjadikan dunia sebagai tujuan. Sedekahkanlah hartamu karena kelak harta tidak menjagamu — hanya amal yang menemanimu.
Dan kepada pemerintah serta semua yang berwenang kami menangis dan memohon:
Turunlah. Dengarkan rakyatmu.
Jangan sampai bantuan tertahan oleh meja rapat, tanda tangan, atau kepentingan.
Jika tidak bisa membantu, jangan halangi orang lain yang ingin menolong.
Setiap detik keterlambatan berarti:
satu nyawa mungkin terputus.
Umar bin Khattab tidak mampu tidur jika satu rakyatnya kelaparan tetapi hari ini, apakah kita menunggu jenazah menumpuk sebelum bantuan bergerak?
SEMOGA ALLAH MENYELIMUTI ACEH TAMIANG DENGAN KASIH SAYANG-NYA
Kami percaya bukan karena kami kuat, tetapi karena Allah tidak pernah meninggalkan hamba-Nya.
Hari ini luka masih basah, duka masih menggenang tapi kami tetap berkata:
Alhamdulillah.
Karena meski gelombang menelan dunia kami, Allah masih menyisakan kesempatan untuk hidup, memperbaiki diri, dan kembali kepada-Nya.
QRISH DONASI UNTUK SEMUA KEGIATAN KRIS
KRIS
BANGKIT KEMBALI UNTUK INDONESIA YANG LEBIH SEHATOleh : Adharta
Ketua Umum
KRISHutan Kota
Minggu
20 Juli 2025Salam hangat,
sahabat KRIS dan semua keluarga serta para sponsor dan pendukung di seluruh penjuru negeri,
Indonesia tercintaTahun 2020 menjadi saksi lahirnya KRIS—Killcovid-19 Relief International Services, sebuah organisasi yang lahir dari keprihatinan, bertumbuh dalam semangat kemanusiaan, dan berjuang di garis depan melawan pandemi yang melanda dunia. Kita hadir bukan karena diminta, tapi karena terpanggil.
(28 September 2020)KRIS
Seluruh relawannya
Kita tidak menunggu aba-aba. Kita bergerak dengan naluri dan semangatDari pemberian obat-obatan dan vitamin, hingga vaksinasi massal.
Dari gang-gang kecil di kota, sampai pelosok desa di 22 provinsi Indonesia.
Kita hadir, kita sigap, kita berani. Di tengah ketakutan, KRIS membawa harapan.Namun, perjuangan belum selesai.
Pandemi memang telah mereda. Tapi tantangan baru telah mengemuka: stunting pada anak-anak Indonesia, terutama di daerah tertinggal. Ini bukan sekadar masalah angka. Ini tentang masa depan bangsa. Dan KRIS kembali menjawab panggilan itu melalui Program LENSA
Lembaga Edukasi Nasional Stunting Anak., Yang didukung oleh pemerintah
Departemen KesehatanSahabat KRIS yang saya banggakan,
Kini saatnya kita bangkit kembali.
Organisasi ini lahir dari solidaritas, dibesarkan oleh semangat, dan harus terus hidup lewat aksi nyata. Jangan biarkan KRIS menjadi nama yang dikenang hanya saat bencana. Jadikan KRIS sebagai simbol ketangguhan, keberlanjutan, dan kepedulian yang tak pernah padam.Mari kita hidupkan kembali semangat kita:
Aktif kembali dalam kegiatan edukasi kesehatan.
Turun langsung menyapa masyarakat, mendengar kebutuhan mereka.
Menjadi bagian dari solusi stunting, dari desa ke desa.
Menginisiasi pelatihan kader lokal, membangun agen perubahan di tiap daerah.
Tidak semua orang punya keberanian dan keikhlasan seperti kita. Maka jangan sia-siakan panggilan ini. Kita pernah menjadi bagian dari sejarah, sekarang saatnya menulis babak baru: Indonesia sehat, Indonesia kuat.
Kami butuh Anda.
Indonesia butuh KRIS.
Dan KRIS butuh kita semua.Dengan penuh hormat dan cinta,
Adharta Ongkosaputra
Ketua Umum KRIS – Killcovid-19 Relief International Services
🌐 www.kris.or.id
📞 Call Center: 0811-9620-888Langkah Nyata:
1. Reaktivasi keanggotaan lama dengan sistem apresiasi (sertifikat, penghargaan relawan senior).
2. Pelatihan daring berkala untuk edukasi kesehatan dan stunting.
3. Bentuk KRIS Muda di sekolah dan kampus untuk regenerasi kader.
4. Luncurkan kampanye digital nasional bertema: “Bangkit Bersama KRIS!”
5. Kolaborasi dengan dinas kesehatan dan BKKBN dalam program stunting.
6. Buat program relawan paruh waktu dan mingguan untuk memudahkan partisipasi masyarakat umum.
Lusia Sutanto
Sekretaris Jenderal KRIS
aksi donor darah bersama iswam - pmi & kris 6 s.d 8 desember 2024 ice bsd
launching pilot project gerakan stop stunting di kab. ttu - ntt insana fafinesu 28 sept 2024
KRIS PROGRAM
Medical Tourism
Oleh : Adharta
Ketua Umum KRIS
Sebagai bahan referensi program kerja untuk membantu pemerintah Republik Indonesia menghadapi Permasalahan Pasien berobat keluar negeri
Kita tidak mungkin membendung pasien berobat keluar negeri karana struktur Rumah Sakit Kita dan Dokter yang masih sangat lemah. Krisis Identitas dokter dan Pelayanan Rumah sakit menjadi satu kendala utama
Namun demikian kita masih punya peluang menarik pasien LUAR NEGERI masuk Indonesia meallui kombinasi program wisata
Atau kita sebut Medical Tourism
Medical tourism yang saya sebut adalah kegiatan di mana seseorang bepergian ke luar negeri untuk mendapatkan layanan medis atau perawatan kesehatan. Ini bisa mencakup berbagai macam layanan, seperti operasi, perawatan gigi, bedah kosmetik, hingga terapi Kanker
alternatif.
Alasan utama seseorang memilih medical tourism adalah:
-
Biaya lebih murah: Di negara Indonesia perawatan medis bisa jauh lebih murah dibandingkan di luar atau negara asal.
-
Kualitas layanan kesehatan: di Indonesia cukup baik dan beberapa daerah sudah
-
memiliki rumah sakit atau dokter spesialis dengan reputasi tinggi.
-
Waktu tunggu lebih singkat: Pasien bisa mendapatkan perawatan lebih cepat di bandingkan di negara dengan sistem kesehatan publik yang padat.
-
Akses pada pengobatan atau teknologi tertentu: Beberapa prosedur atau terapi mungkin belum tersedia di negara asal pasien.
-
Kombinasi perawatan dan wisata: Banyak pasien memanfaatkan kesempatan untuk berlibur sambil menjalani perawatan medis.
Negara-negara komprehensif yang populer tujuan medical tourism ke Indonesia
termasuk Thailand, India, Turki, Korea Selatan, dan Singapura.
Lokasi turis
-
Bali
-
Lombok
-
Labuan Bajo NTT
-
Yogyakarta
-
Jawa timur
-
Jawa tengah
-
Jawa barat
-
Manado
-
Batam
Tren ini juga berkembang karena fasilitas kesehatan di Indonesia sudah cukup baik beberapa negara mulai memfokuskan diri untuk melayani pasien internasional dengan menyediakan paket perawatan yang komprehensif
-
Kita akan bekerja aama dengan Rumah sakit yang terbaik
-
Penerbangan dengan Garuda (Flag State)
-
Penanganan Pasien bisa dengan SOS team
-
Perawat yang profesional
-
Alat alat test yang canggih
-
Dokter terbang yang memiliki reputasi tinggi
catatan: lebih detail klik wisata medis
-
Hubungi
Call Centre KRIS
08119620888
Adharta
Ketua Umum
KRIS
PENANGANAN STUNTING DI TIMOR TENGAH, NTT
SIARAN PERS
KRIS
UNTUK PROGRAM
STUNTING ANAK
JAKARTA
Selasa
23 Juli 2024
Sahabatku Sebangsa dan setanah Air
Bersama KRIS
Oleh : Adharta
Ketua Umum
KRIS
Sungguh sebuah kehormatan
Keluarga besar KRIS di beri kesempatan untuk melayani masyarakat dan membantu pemerintah di bidang Stunting Anak
PILOT PROJECT (PP)
(Proyek Percontohan)
KRIS akan mengambil sebuah PP di wilayah Kabupaten TTU (Timor Tengah Utara) propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)
Dibawah Koordinasi Ketua Stunting TTU yang ditangani oleh Wakil Bupati TTU
Bapak Eusabius Binsasi
Penanganan koordinasi lapangan oleh Ketua KRIS NTT
Bapak Tony DIMA
Pelaksanaan PP nanti akan melibatkan pemerintah Pusat sesuai arahan Menteri Kesehatan RI
Bapak Ir Budi Gunadi Sadikin
Dibawah Koordinasi Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat
Dr Maria Endang Sumiwi MPH
Beberapa organisasi masa atau LSM
Bersama
Yayasan Atmadjaja
Yayasan Taruma Negara
Yayasan Adharta
Frans Seda Foundation
Beberapa Rumah sakit, antara lain :
Rumah sakit Atmadjaja
Rumah Sakit Umum Pusat Dr Ben Mboi
Rumah Sakit Royal Taruma
Klinik Atmadjaja
Beberapa perusahaan yang ikut mendukung :
PT Biofarma (persero)
PT Adhitya Aryaprawira
PT Garuda Indonesia
PT Sagi Capri
PT Sayap Mas Utama (WINGS Group)
PT Nirwana Lestari
PT Garudafood Putra Putri Jaya
PT Kalbe Farma, Tbk
PT Tirta Fresindo Jaya
Organisasi Masa
Yayasan dan Perusahaan serta
Rumah Sakit Umum yang ingin Partisipasi di tunggu kehadirannya via 0816707101 (Konfirmasinya via WA saja)
Sesuai data dari Tim Stunting TTU
jumlah anak yang mengalami stunting sekitar 21 ℅ dan Target dalam 12 Bulan akan menuju ke 15 ℅ Sesuai arahan Presiden Republik Indonesia bapak Ir Joko Widodo
Harus dibawah 14℅ saat menuju Indonesia Emas 2045
Koordinasi PP akan di tangani langsung
Oleh Ketua Umum KRIS
Bapak Adharta
dengan
Wakil Ketua Umum KRIS
Bapak Budi Hidayat dan Direktur Edukasi KRIS
Dr. Jusuf Kristianto
Juga didukung oleh beberapa cabang KRIS di Beberapa Propinsi
Hasil PP ini akan di jadikan sebuah MODUL yang bisa di Copy paste oleh seluruh kepala daerah di seluruh Indonesia sebagai bahan pembanding dan pelaksanaan termasuk Biaya dan Koordinasi serta Organisasi
KRIS akan di dukung oleh para Dokter
Tenaga Medis
Dan Tenaga Relawan
Baik di Kabupaten TTU maupun dari luar seperti dari Jakarta dan Surabaya
Study kelayakan dan promulgasi akan dilaksanakan mulai bulan Agustus 2024
Dan launching program di harapkan bisa bertepatan dengan Ulang Tahun KRIS ke 4
Di akhir bulan September 2024
Di kota Kefamenanu ibu kota Kabupaten TTU Propinsi NTT
Diharapkan beberapa Wakil dari beberapa Kabupaten di NTT bisa menghadiri
Termasuk bapak Gubernur NTT
Bapak Uskup Atambua
Mgr Saku
Hasil program PP ini
akan di bagikan ke seluruh kepala Daerah di Indonesia secara cuma cuma dan tinggal diikuti konsultasi dan penjelasan lebih lanjut
KRIS mendapat
Dukungan Tokoh Masyarakat
1. Dr Nafsiah Mboi
2. Dr.dr. Daniel Tjen
3. Prof Dr Suwandhy Widjaja
4. Dr. Lie Darmawan
5. Dr Tridia Sudirga
6. Drg Magdalena Santoso
7. Prof dr Yos E Susanto
8. Dr Lovely Daisy
9. Dr Elvieda Sariwati
10. Dr Inna Widjajanti
11. Hidayat Tjokrojoyo
12. Erijanto Djajasudarma
13. Sukanto Aliwinoto
14. Werner Goana
15. Charlie Suhartono
16. Eva Kurniati
17. Chandra Motik
18. Adhi Lukman
19. Adi Harsono
20. Bacilius Ruru
21. Lusia Soetanto
22. Anne Patricia
23. Jenny Wurianto
24. Djisman Simanjuntak
25. Isnawa Adji
26. Harry Darsono
27. Rustam Effendy
28. Teddy Sugianto
29. Dahlan Iskan
30. Rudy Ramli
31. Agustinus Purna Irawan
32. Budiarsa
33. Johnie Sugiarto
34. Sri Nurhartio
35. Yoyong Afriadi
36. Hermes Thamrin
37. Jaya Suprana
38. Michael Utama
39. Jahja Sunaryo
40. Mali Shou
41. Muliawan Margadana
42. Nathan Madutujuh
43. Novi Basuki
44. Ferry Harianto
45. Prof Pratiwi
46. Rukita Suryaudaya
47. Gloria Oyong
48. Susanti Wijaya
49. Hadi Cahyadi
50. Edhiyanto Widaya
Penyusunan PANITIA Nasional akan disusun secepat mungkin dengan melibatkan semua unsur
Masyarakat
Pemerintah
Ormas dan LSM
Organisasi Sosial lainnya sebelum akhir Agustus 2024
Pendaftaran Dukungan bisa disampaikan kepada Sekretariat KRIS
08119620888
0816797101
Atau email ke
adharta@gmail.com
Bagi Para Pihak yang mau menjadi Relawan dan Panitia
Semoga Tuhan memberikan ridho dan berkatnya bagi karya anak bangsa menuju indonesia Emas 2045
Salam Sehat
Adharta
Ketua Umum
KRIS
Bagi Donatur
Yang mau menyumbangkan dananya
Rekening KRIS
BCA
6380888058
An
Perkumpulan
KILLCOVID-19
KRIS Bandung mengantarkan bantuan bagi korban gempa di Desa Cibeureum & Cikembang, kec. Kertasari kab. Bandung
TIM KRIS DI TIMOR TENGAH NTT - STUNTING PILOT PROJECT
kris goes to STUNTING
BERITA SEPUTAR KEGIATAN KRIS
KRIS DAN PT SINERGIA BEAUTE INDONESIA BAKTI SOSIAL DI PANTI ASUHAN SANTO YUSUP 14 DESEMBER 2023
KRIS Dan PT Sinergia Beaute Indonesia
Oleh : Adharta
Ketua Umum KRIS
Jakarta, Kamis 14 Desember 2023
Bakso Panti Asuhan Santo YusupSindanglayaCipanas
Suatu hari saya di wawancarai oleh 3 stasiun TV
CNN
RCTI
TPI
Tahun 2012
Pertanyaan Reporter
Apa pendapat bapak tentang Panti Asuhan Anak Anak Yatim Piatu?
Jawaban saya
Ibarat sebuah rumah yang di bangun di lereng gunung
Maka Panti Asuhan Anak Anak Yatim itu Ibarat Jendela untuk memandang keluar
Pertama
Kalau rumah tampa jendela bisa bayangkan apa yang terjadi?
Kedua
Bagaimana kita merencanakan masa depan anak anak yatim
Disana terbentang luas wawasan masa depan kita sendiri
Ketiga
Anak anak itu ibarat Anak Anak Allah sendiri
Apa yang kita perbuat buat mereka kita sudah berbuat untuk Tuhan sendiri
Bagaimana melihatnya
Bukalah Jendelah hati mu se lebar lebarnya
Siang ini PT Sinergia Beaute Indonesia sedang membuka lebar lebar jendela rumah hati mereka
Tuhan sedang memandang senyuman mereka dan Anak anak Panti Asuhan Santo Yusup
Salam sehat
Adharta
CERITA CERITA ADHARTA
TITISAN KASIH
MALAIKAT TAK BERSAYAP
Menanti
Dua Cinta di Antara Langit
Doa Dua Cinta
20.000 Hari Cinta
Cerita Anti Puspita Sari dalam rangkaian peristiwa yang mengguncang hati
Pergumulan Cinta
Dongji Rescue (2025)
Penguin
Pergumulan Cinta
Perjalanan Hati – Cerpen 017
Cafetaria Husada dan Rumah sakit Husada
Antara Ambon dan Jakarta
From Kupang With Love
Pengorbanan, cinta dan air mata
Di Ujung Hujan, Ada Pelangi
Kalabahi Antara Hidup dan Cinta
Cerita dari Bulan Purnama, Kenangan, dan Harapan
Sabda yang Hidup 150 Tahun – Serikat Sabda Allah
Kisah Hidup Santo Carlo Acutis
Cewama Eka Tayai (Mengabdi untuk Persatuan)
Situasi dan Kondisi Jakarta dan Indonesia Pasca Demonstrasi
Pesan untuk Anggota keluarga KRIS sahabat dan Masyarakat Indonesia
Oleh : Adharta
UNA SPES UNA VIA – Menyambut hari kemerdekaan RI ke 80
Alor Negeri di Ujung Timur yang Menyanyi di Hati
Singapore Singapura Independence day
Janji di Bawah Langit Senja
Langit Surabaya Masih Biru Ser5 ke 1
Surabaya Langit Masih Biru seri ke 2
Surabaya Langit Masih Biru seri ke 3
Jejak Kasih yang Tak Pernah Usai Sebuah Penghormatan untuk Kakek dan Nenek
Langit di Atas Ciwidey
Jamu Warisan Nusantara, Harapan Masa Depan 2
Jamu Warisan Nusantara, Harapan Masa Depan
🎬 Sore Istri dari Masa Depanku🎬
SUPERMAN 2025
Penguin
AUSTRALIA Dari Benua Sunyi Menjadi Kekuatan Dunia Baru
Rabu Malam Dingin di Queen Victoria Market
Terima Kasih Sahabatku Semua
Persahabatan sejati
Tumbuh dari Kepercayaan dan rasa hormat
MuM Non Confundit ( Harapan Tidak Mengecewakan)
THE SENTIMENTAL COLOR of ILVASTO
Colouring the world
Membangun Keluarga, Membangun Bangsa, Membangun Negara
Aku Punya sebuah Mimpi , I have a dream
Pendirian Universitas Prasetiya Mulya
Pancasila Dasar Negara, Jiwa Bangsa, dan Kompas Masa Depan
Dari sebuah Tumpeng
Untuk Kedamaian Bangsa dan Negara Indonesia
Cerita diantara Suka Cita kita
Restoran Angke – Sebuah RAHASIA
Seri Kedua
Perjalanan Panjang Paus Fransiskus
DOA PASKAH Cahaya Kehidupan Baru
Paskah Kebangkitan yang Membawa Harapan dan Terang
Pringles – Antara kentang dan selera
Situasi Elonomi Indonesia saat ini
Angels and Demons – Kisah tentang pemililhan Paus atau Convlave
Arti Jumat Pertama bagi Adharta
DIAMONDS ARE FOREVER seri ke 12 tamat
DIAMONDS ARE FOREVER seri ke 11
DIAMONDS ARE FOREVER seri ke 9
DIAMONDS ARE FOREVER seri ke 8
DIAMONDS ARE FOREVER seri ke 7
DIAMONDS ARE FOREVER seri ke 6
DIAMONDS ARE FOREVER seri ke 5
DIAMONDS ARE FOREVER seri ke 4
DIAMONDS ARE FOREVER seri ke 3
DIAMONDS ARE FOREVER seri ke 2
DIAMONDS ARE FOREVER seru ke 1
Untuk Tanah Flores yang terluka
To Balikpapan with love . seri 1
To Balikpapan with love seri 2
To Balikpapan with love seri 3
FLORES The hidden Paradise seri 1
FLORES The hidden Paradise seri 2
FLORES The hidden Paradise seri 3
Makna Paskah
To Kupang with Love
To Kupang With Love (Serie ke 2)
To Kupang with Love (Serie ke 3)
To Kupang With love (Seri ke 4 Selesai)
Mengenal Idhul Fitri
Kecantikan Merubah Dunia
Makna Paskah
To Surabaya with love (1)
to Surabaya with love (2)
to Surabaya with love (3)
to Surabaya with love (4)
to Surabaya with love (5) end
Penyembuhan
SUARA HATI
Sarapan Rohani , mimpi berbingkai mimpi
Berbagi demi masa depan
To Cilacap With Love
dr. Aloysius Benediktus Mboi M. P. H
PERISTIWA PENGOBATAN PERAWATAN KESEHATAN ADHARTA
Jakarta to Melbourne with Love
Yogotak Hubuluk Motok Hanorogo
Peluang dan Tantangan, seri 1
Good bye My love
From Singapore with Love. seri 5 end
To Singapore with Love Sekolah Sekolah Sekolah
Panti Asuhan Santo Yusup
Berobat Ke luar negeri I
Berobat Ke luar negeri II
Berobat Ke luar negeri III
Berobat Ke luar negeri IV
WISATA LANGIT
Hasan Asy’ari Oramahi
Selamat TAhun Baru 2023
Sebuah Perjalanan
Final World Cup
Ming thien hui ken hao
KLINIK SUASANA SEHAT
Langit masih biru
LUKA DAN DUKA CORONA
M E R D E K A
Magdalena Samtoso
Manusia dilahirkan
MASKER
Mataloko
Melangkah MAJU
MELBOURNE
Menyapa hujan
Miss GLOBAL International
Indonesia Bangkit lagi dengan Pariwisata
Adharta Ongkosaputra Serius Perhatikan Stunting
Sahabat Adharta Ongkosaputra
Memahami Makna Natal Ketua Umum Kill Covid-19
AIR PERMATA
Menyapa Hujan
Senandung Rindu
LUKA DAN DUKA CORONA
SAYAP MANUSIA
Mimpi Berbingkai Mimpi
Matahari Purnama
Susunan Kabinet
PELANTIKAN
PAPA MAMA
LAYAR KACA
OBAT
R e t r e t
Menangis
TENAGA
PESAN
Lebih
Hati Nurani
Inspirasi
Bioskop
Gosip
Cincin
Kelemahan
Beda
Warisan
Pembenaran
Shio
Hilang
Fokus
Bekerja – Bekerja – Bekerja
Koper
Bandara
Lampu (3)
Toleransi
Hiburan
Perasaan
JERUK
Posisi
Magnet
Nasib
Koin
Pencuri
Mendarat
Proposal
Operator
Percepatan
Jadwal
Awan
Traktir
Kedewasaan
Kesehatan
Prasangka
Memilih
Serius
Pembicara
Bonus
Sponsor
Bahasa Tubuh
Bunga
Selubung Perempuan
Idul Adha
Kaki Tangan
Windows of The World
Museum
Delegasi
No body’s child
Otak
Administrasi
Serba Salah
Traffic Light
Manager
Kritik
Tanda Tangan
Selimut
Panca Indera
Kepala Dingin
Rumit
Front Office
Berlibur
P3K
Peringatan (2)
Koki
Mangga
Koperasi
Tantangan (2)
Mpek mpek
Tulang punggung
Lidah
Panti Asuhan
Percaya
Sepeda
Kartu Kredit
Ring Tone
Keputusan (3)
Score
Kopi
Senyum (2)
Winter
Bayang-bayang
Angin
Menu
Pelangi
Ramadan
AURA
Cucu
Dinner
Hutang
S a n k s i
Kuku
KTP
VISA
Kenangan (2)
Arsip
Belanja
Gula
Boneka
Buku
Sembako
Tanah Air
Kurs
Kursi
Kabel
Terowongan
Koper
Salju
Passport
Istana
Bisikan
Job Description
Musik
Ikat Pinggang
Peringatan
Jangkar
Setrika
Sambal
Plastik
Tersinggung
Pulpen
Voorijder
Tawar
Mampu
Kue Lopis
Potong Rambut
Ketahuan
Keamanan
Jompo
Tunda-tunda
Pengabdian
Mujur
Kemah
Merah
Manfaat
Bullying
Keluarga
Daging
Kebenaran
JIMAT
Lalu Lintas
BATIK
DISERSI
Panic Disorder
Serasa 5 Menit
Wi Fi
Setia Kawan
Persahabatan (2)
Autis
Rasi Bintang
Laut
P r a s a n g k a
Generik
ABRAKADABRA
Kesembuhan
Kamera (2)
Reciprocal
Hari Baik
Pencapir
Toilet
Otodidak
Rejeki
The Power of Thinking
Tukang Sapu
Tradisi
Hati-hati
Harmonis
Pagar
Tas
Proses
Perseteruan
Tangan Dingin
Audit
P A S T I
Power Bank
Nunut
Stigmata
SOS
Presentasi
Napak Tilas
Kepercayaan
Rahasia
Rahasia
Terima Kasih (2)
Feed Back
Melawan Arus
Renungan
Anak Domba Paskah
Mode
Mengaku Dosa
911
Indekost
Analisa
Maaf
Listrik (2)
Asuransi
Kedutaan
Bersambung
Busway
Bahasa Isyarat
Tempat Tidur
Standard
Terjemahan
Approach
Self Esteem
Cap Go Meh
Mewah
Canggih
Kencing
Grusa Grusu
Konsep
Yu Sheng
Nostalgia
Inovasi
Menulis Itu Indah
Masalah
Musibah
Mawar
Parkir
Malas
Milestone
Dialog
Kebajikan
Kunjung-kunjung
Ang Pao
Imlek 2564
Bersih-Bersih
Pengalaman
Kompak
NTT VAKSIN
ORCHID FOREST
PANTI ASUHAN
PASKA COVID-19
PASPORT
PCR TEST
Perkawinan di Kana
PPRECIATION NIGHT
Rumah Tangga
Sakit Gigi
Salam Berita Di dunia digital
Salam buat warga usia lanjut
Idola
Mental
Transparansi
Biarawati
Roaming
Legitimasi
Charity
Catatan Harian
Ramalan Cuaca
To the Point
Bawah Sadar
Menjadi Tua
Menghitung Waktu
Untung
Australia
I C U
Disiplin
Usia
Percobaan
Sumbangan
Istirahat
Helm
Mandi (Manjur)
Hierarki
Jalan Keluar
Data
Laptop
Pasar (2)
Curiga
Telinga
Penampilan
Mujizat
Sudut Pandang
Kenal
N A T A L
Makan
Perang
Lahir
Tahun
MAMA
Sakit Hati
Connecticut
Demo
Rapat
Akar Rumput
Bekerja – Bekerja – Bekerja
Srikandi
Perkawinan 12-12-12 jam 12
Bunga
Pembukuan
Adven
Tumbuh
Uang
Mencari
Nafas
Gunung
Perpisahan
Permata
Persahabatan
Friend
Keinginan
Lagu
Menyesal
Konflik
Setia
Fatamorgana
Kecewa
Retret
Zero to Hero
Marketing
Hari Susu Nasional
Undian
HARI PAHLAWAN
Mulai yang Tersulit
Air mata
Pribadi Unggul
Dasi
Mutiara
Modal Asing
Badai Sandy
Sumpah
Egoisme
Prasmanan
Polusi
Lift
Karier
Benteng (2)
Salib
Robot
Seragam
Jakarta
Perjanjian (2)
Hemat
Dermawan
Negosiasi
Bank
Musibah
Shopping
Hijrah
Bintang
Jembatan
Bendera
Angka
Firman
Undangan
Legenda
Pameran
Berdikari
Friends
Manna, Manata, Manatas
Tukang Pos
Masalah
Kolekte
Pengharapan
Waspada
ICE CREAM
M a u
Pajak
Mahal
Kelahiran
Suster Maria
Masak
Rokok
Survey
Olah Raga
Sikat Gigi
Telepon
Boneka
Tender
Award
Alergi
Lilin
Tersesat
Kebetulan
Neraca
Kado
Kapal Laut
Penjara
Sapu Lidi
Garam
Teamwork
Customer & Pengharapan
Wayang
Sepatu
PESTA
Lampu
FILM
PAHLAWAN
Merdeka
Telur
Balas Budi
Kamera
Tukang Cukur
Lamaran
Pupuk
Kebakaran
Hotel
Piala
Fortune Teller
Ikan
Cermin
G P S
Sapu Tangan
Senyuman
Kata-kata
Bekerja Bekerja Bekerja
Bangkit Kembali
Susuk
Penolakan
Kegagalan
Liburan
Keadilan
HARI ANAK-ANAK
Single Parent
Orang Tua
Spirit of Sharing
Kartu Truf
Guru dari Surabaya
Pembantu Rumah Tangga
BLIND SPOT
G O L F
Malam Midodareni
BUNGA
PUASA
Menghitung Suara
Spiderman
R o t i
Pilkada DKI Jakarta 2012
Nama Anak-anak Manusia
Mengambil Risiko
Perpisahan
Koneksi
Sleeping with my enemy
Menyanyi
Hari Istimewa Tahunan
Tanggal Muda
MENANTI
Jalan Tol
Nonton Bareng Film SP
PURGATORY
Sportivitas
PESAN BAPA SUCI BENEDIKTUS XVI PADA PEMBUKAAN KEJUARAAN SEPAK BOLA EROPA 2012
Pola Makan
Work smart not work hard
Kaki Lima
Penglihatan Mimpi
Belajar Samai Cina
Bencilah Aku dalam Cintamu
Janji itu Sakral
Bangun Gereja
Rumah Sakit
Mindset
Citius, Altius, Fortius
Handicap
Titik Balik
Blackberry Messenger
Customer & Pengharapan
Selamat Hari Ibu
Komunikasi Sehari-hari
Penghargaan
Pengakuan dan Penyembuhan
Ketakutan
O Felix Culpa (Kisah Sekotak Korek Api)
CINTA
Saling Mendoakan?
Berpikir Positif Ala Martin Luther
PENGHARAPAN itu FIRDAUS
Membaca Tanda-tanda Jaman
Karya Besar-Nya dalam Kesulitan
Salam Berpisah
Kita Diutus
Mengaku Dosa
Cinta itu Kebebasan
Cita-cita
Ketidakpuasan
SUKSES
3 S : Sahabat, Sukses, Sejahtera
KRIS GALERY KEGIATAN
Dukungan KRIS untuk RSU Santa Maria Cilacap
KRIS BERSAMA ISWAM & PMI MENGADAKAN AKSI DONOR DARAH DI ICE BSD 1-3 DES 2023
KRIS BERSAMA PANTI ASUHAN SANTO YUSUP MENGGELAR CHARITY GOLF TORNAMENT 1 NOV 2023 DI SEDAYU INDO GOLF
GALERY VIDEO
“Diamond Are Forever”: Lelang Berlian dan Lukisan Untuk Penanganan Stunting di NTT
KRIS BERSAMA GATRA “JASA KILLCOVID19 TETAP DI KENANG”

